"Ibu adalah
segalanya - dia adalah hiburan dalam kesedihan kita, harapan dalam penderitaan,
dan kekuatan dalam kelemahan. Dia adalah sumber cinta, kasih sayang, simpati,
dan ampunan. Orang yang kehilangan ibunya telah kehilangan jiwa murni yang selalu
memberkati dan melindunginya." - Kahlil Gibran.
Kita lahir dari seorang ibu. Ibu adalah orang yang paling
mencintai kita di dunia ini. Ibu adalah orang yang kuat dalam menghadapi situasi
apapun. Dia yang selalu mengorbankan apapun hanya untuk kita. Dia yang terus
menjaga, mengajarkan, menyayangi, dan membesarkan kita. Beberapa dari kita
mungkin mempunyai ibu yang bekerja mati-matian hanya untuk memenuhi kebutuhan
anaknya dan beberapa dari kita pun mempunyai ibu yang hanya ingin menghabiskan
waktu dirumah bersama anaknya. Sedih dan senang dia selalu ada di sisi kita. Apa
jadinya kita tanpa ada kehadiran ibu?
Ketika aku masih kecil, aku selalu merasakan kasih sayang sepenuhnya
yang selalu diberikan oleh ibuku. Aku selalu menghabiskan waktu dengannya walaupun
terkadang aku harus terkena ocehan dari mulutnya yang cerewet itu. Ocehan cerewetnya
lah yang membuatku terbangun hingga saat ini. Saat umurku mulai dewasa, aku
mulai berfikir mengapa kasih sayang dari ibuku tidak diberikan sepenuhnya
untukku seperti saat aku masih kecil. Setelah aku berfikir panjang, ternyata
ibuku lah yang selalu memberikan kasih sayang dan selalu menyemangatiku secara
tidak langsung. Dia yang selalu membangunkanku saat aku sedang terjatuh dalam
kesusahan dengan menasehatiku. Dia yang selalu memarahiku saat aku berbuat kesalahan.
Saat aku mulai tumbuh dewasa, aku sangat kesal dan risih dengan
ocehan dari mulutnya yang cerewet dan bawel itu. Tetapi, cerewetnya lah yang
membuatku merasa tersentuh karena ibuku masih peduli denganku agar aku tidak
jatuh ke lubang yang sama. Beberapa anak mungkin masih berpikir dan menjawabnya
dengan nada tinggi “ah ibu bawel banget sih marah mulu”, tetapi kita harus
ingat bahwa ibu kita marah karna ibu kita sayang dan peduli dengan kita.
"Tak ada orang di
dunia ini yang bisa menggantikan ibumu. Benar atau salah, dalam pandangannya
kau selalu baik. Dia mungkin memarahimu untuk hal kecil, tapi tak pernah untuk
hal-hal besar." – Harry S Turman
Dari pengalaman saya, ibuku pernah bercerita dari awal dia
mengandung aku hingga aku lahir sampe sekarang. Selama 9 bulan ibu mengandung,
dia yang rela menahan sakit hanya untuk
menungguku lahir kedunia. Ibuku bercerita saat dia sedang ingin tidur, dia
selalu tidak bisa tidur karena perutnya engap kebesaran mengandung aku, sampai
akhirnya ibuku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Saat aku sudah dilahirkan ke
dunia, ibuku selalu mengkhawatirkan aku ketika aku sedang sakit sampai ibuku
tidak tidur hanya untuk mengurus dan menjagaku tidur agar bisa kembali sehat. Tidak
ada seorang ibu yang rela melihat anaknya sakit. Sesakit-sakitnya anak tidak dapat
bisa dibandingkan sakitnya saat ibu melahirkanku ke dunia.
Mungkin dari cerita pengalamanku ini, tidak ada hadiah seperti
barang ataupun benda-benda yang ibu berikan kepadaku, tetapi hadiah terbesar
dan hadiah terindah yang aku dapat dari ibuku adalah aku berterima kasih karna
ibuku sampai sekarang masih menyayangiku dan membesarkanku hingga saat ini.
1 comment:
Jl, kece. Luar biasa, kisah yang inspiratif. Salut dengan gaya menulis, pilihan kata, dan kisahnya. semuanya mantap bangat
Post a Comment