“Ayah adalah yang
teristimewa di dunia, sebab dari keringatnya ia memberi tapak untuk melangkah” –
Abdurahman Faiz.
Ketika kita lahir, ayah adalah orang yang paling bahagia
selain ibu. Hadiah terbesar yang pernah aku punya datang dari Tuhan, aku
memanggilnya “AYAH”. Seorang ayah merupakan kepala keluarga yang menopang dan
selalu menjadi sumber kekuatan untuk keluarganya. Namun, disisi lain seorang
ayah pun bisa menjadi seorang ibu. Jika tidak ada seorang ibu yang merawat
anaknya, maka ayah lah yang akan menggantikan peran seorang ibu.
Ayah adalah seseorang yang tegas, bijaksana, dan mempunyai
kekuasaan di dalam keluarga. Ayah orang yang tidak pernah mengeluh, tidak
pernah ngomong kalau lagi capek, tidak akan cerita jika punya masalah. Ayah selalu
berusaha bekerja dengan keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Ayah selalu
berusaha walau sesekali ayah harus terluka. Ayah memberikan semua kebutuhan
anaknya dan mengurusi semua yang diperlukan anaknya. Ayah akan melakukan hal
apapun demi membahagiakan anaknya. Ayah tidak pernah memikirikan dirinya
sendiri. Ayah lebih mengutamakan kepentingan anak-anaknya. Saat aku masih bayi,
ayah selalu mengajak aku berbicara, dia juga yang menggenggam tangan aku ketika
aku baru belajar jalan. Dia selalu berdoa agar aku menjadi anak yang baik untuk
keluarga.
Perjuangan seorang ayah sangat hebat. Pernah sekali aku
berpikir, kapan aku bisa membuat ayahku tersenyum? Ayah bekerja membanting
tulang, panas-panasan mencari uang hanya untuk aku dan keluargaku. Ayah pulang
dengan muka yang lelah dan cape. Tetapi pernahkah ayah menceritakan itu semua? Tidak.
Ayah tidak akan mau melihat anak-anaknya sedih. Lelah yang dirasakannya ia
sembunyikan. Dia melakukan itu semua hanya untuk keluarga. Dia merasa cukup dia
saja yang merasakan capek. Tetapi ketika aku mulai beranjak dewasa, pernahkah
aku berpikir bahwa kerasnya hidup ayahku hanya untuk keluargaku?
“Mungkin kita tidak
akan pernah mendengar tangisan seorang ayah karena seorang ayah selalu ingin
terlihat kuat agar anaknya dapat berlindung di tangan dan dadanya tanpa pernah
meragukanya, ia dapat memberikan rasa aman kepadanya kala sang anak merasa
terancam, itulah ayah” – Maman Suherman
Selama ini aku mengenal ayah dengan kepribadian yang kuat
dan tegas. Ayah yang selalu mengajarkan aku untuk kuat dan sabar dalam segala
masalah yang menimpa. Tetapi dibalik itu semua, ayah memiliki hati yang lembut
dan rapuh jika aku sedang bersedih. Ayah akan memberikan semua yang terbaik
untuk aku. Ayah akan melakukan segala cara untuk kebahagiaan anaknya meskipun
jalan yang dilaluinya tidaklah mudah.
“The first love any
girl has, is her father. No one will ever replace him as the love of her life” –
Unknown.
No comments:
Post a Comment