Penulis sudah tiga tahun lamanya meninggalkan Jawatan
Pertanian dengan menikmati masa pensiunnya. Penulis menulis buku yang sederhana
ini karena terdesak keinginannya untuk dapat meninggalkan pengalamannya dalam
bidang perlebahan kepada masyarakat.
Pada tahun 1954, penulis mengebangkan peternakan lebah di
Jawa Barat setelah mengunjungi daeraj perlebahan di Gainesville Florida USA.
Banyak kesulitan dalam pengembangan perlebahan yang dialami,
namun karena ketekunan para petugas dengan tidak mengenal takut terhadap
serangan lebah yang belum dikenalnya, dapat diatasi.
Berikut terdapat 5 point dari buku “Berwiraswasta
Dengan Beternak Lebah” yang dirangkuum oleh pembaca :
1.
Mengenal lebah dari dekat
Sebelum kita dapat bekerja sama dengan
sekelompok lebah untuk dapat memanfaatkan suatu hubungan, terlebih dahulu
mengetahui sifat dan ciri-cirinya lebah.
2.
Belajar memelihara lebah
Memelihara lebah tidak semua bisa
melakukannya. Memelihara lebah harus mengetahui tahap-tahap yang mesti
dijalankan, dimana kandang lebah yang baru ditempatkan, usaha untuk membentuk
kelompok lebah yang baru dan cara menangkap lebah yang lari.
3.
Perlengkapan perlebahan
Pemikiran untuk memelihara lebah yang
semula bertempat di alam terbuka, dalam guha-guha, dalam lobang-lobang, dalam
kayu-kayu yang besar dan tua, nampaknya banyak pula petunjuk oleh pengetahuan
cara hidup lebah itu. Salah satu perlengkapan perlebahannya adalah
rumah/kandang lebah. Membuat rumah lebah tanpa memperhitungkan luas daerah,
bunga dan kekuatan masyarakat yang menghuninya, akan menghasilkan rumah lebah
yang kotor, dan kemungkinan besar akan diserang oleh hama ‘ngengat’.
4.
Pemeliharaan rumah lebah
Ternak lebah tergolong serangga yang sangat
menyukai kebersihan. Untuk menjaga kebersihan dalam rumahnya, semua kotoran
diangkut ke luar sampai beberapa meter jauhnya. Kelompok lebah yang cukup kuat
dan seimbang dengan besar rumahnya, akan dapat membersihkan rumahnya dengan
baik.
5.
Penyakit dan hama lebah