BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia hidup tidak jauh dari
komunikasi. Bahkan setiap harinya manusia melakukan aktifitas berkomunikasi
dengan sesamanya. Tanpa berkomunikasi, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan
untuk mempertahankan hidupnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak ke pihak lain. Komunikasi yang terjalin antara anak dan orang tua
sangat berbeda dengan cara berkomunikasi dengan orang biasa. Berkomunikasi anak
usia dini adalah komunikasi unik bagaimana kita memahami bahasa anak sesuai
perkembangan dan teknik berkomunikasi dengan anak itu sendiri.
Suatu generasi mencerminkan bagaimana
kehidupan di zaman itu, dan bagaimana cara orang-orang di zaman itu
berkomunikasi. Seiring berkembangnya zaman, masyarakat terus mengikuti arus
perkembangan setiap generasi yang berbeda. Masyarakat mau tidak mau harus
mengikuti arus perkembangan generasi yang terjadi di sekitarnya yang
memunculkan hal-hal baru, baik itu dalam hal positif maupun hal negative.
Adanya generasi yang berkembang, munculah istilah “Generasi X” dan ”Generasi Z”. Generasi X adalah generasi yang lahir tahun
1960 – 1980. Generasi ini dipandang sebagai generasi yang mandiri, cerdas, dan
kreatif, sedangkan Generasi Z adalah generasi yang lahir tahun 1995 – 2010.
Generasi ini lahir saat penggunaan computer, internet, dan smartphone sedang
marak. Tak heran jika generasi ini begitu akrab dengan penggunaan teknologi
digital serta media social.
Munculnya generasi X dan Z, manusia memiliki
perbedaan pemikiran saat berkomunikasi. Seperti contohnya komunikasi antara
orang tua dengan anak. Pada masa ini, pemikiran orang tua dengan anak sudah
pasti berbeda karena lahir pada generasi yang berbeda. Sebagian besar orang tua
lahir pada generasi X dan anak lahir pada generasi Z. Jika keduanya sedang
berkomunikasi, kemungkinan besar akan menimbulkan salah paham karena keduanya
memiliki perbedaan pemikiran dan perbedaan pendapat karena orang tua lahir pada
zaman yang belum mengenal adanya penggunaan teknologi dan internet, sedangkan
anak lahir pada zaman yang sudah mengenal tentang social media.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa
perubahan zaman dan munculnya Generasi Z mempengaruhi anak pada berkomunikasi.
Penulisan proposal ini penulis akan melakukan penelitian dengan teknik
kualitatif dan dengan menggunakan metode wawancara. Penulis melakukan
penelitian teknik dan metode tersebut untuk mengetahui respon para responden
tentang dampak komunikasi pada Generasi X dan Generasi Z.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
mengatasai hambatan perbedaan Generasi X dan Generasi Z ?
2.
Apa
dampak positive adanya Generasi X dan Generasi Z ?
3.
Apa
pengaruh perbedaan Generasi X dan Generasi Z terhadap komunikasi remaja dan
orang tua ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui dampak berkomunikasi pada perkembangan zaman di era ini yang
melahirkan generasi-generasi baru.
2.
Untuk
mengetahui hal positive dan negative dari Generasi X dan Generasi Z.
3.
Untuk
memberikan hal-hal baru yang mempengaruhi Generasi X dan Generasi Z.
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Agar
bisa meningkatkan pengetahuan tentang adanya perbedaan Generasi X dan Generasi
Z.
2.
Agar
bisa membedakan cara berkomunikasi pada zaman Generasi X dan Generasi Z.
3. Agar dapat memudahkan masyarakat
untuk saling berkomunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Perubahan dan Perkembangan Zaman
Perubahan selalu terjadi dalam sebuah
masyarakat. Perubahan tersebut bisa baik maupun buruk. Hal ini terjadi seiring
dengan perkembangan yang terus berkembang dalam berbagai bidang. Perkembangan
yang paling pesat adalah pada bidang teknologi. Perubahan dari zaman tahun 90an
sampai zaman sekarang ini memang mengalami perubahan yang cukup drastis. Mulai
dari anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua.
Terkadang
kita merasa miris dengan perubahan yang terjadi di zaman sekarang ini. Anak
zaman dulu bermain dengan menghabiskan waktu dengan teman sebayanya. Contohnya
petak umpet, kelereng, bermain layangan, dan masih banyak lagi yang bisa
dilakukan secara bersama-sama. Sedangkan anak zaman sekarang hanya menghabiskan
waktu dengan bermain mainan yang sedang berkembang. Contohnya gadget, laptop,
playstation, dan masih banyak lagi yang cara mainnya cukup diam di tempat dan
tidak menguras banyak tenaga.
Pada zaman dahulu, masyarakat
Indonesia masih sangat memegang teguh pada kepercayaan mereka masing-masing.
Kepercayaan tersebut berupa kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki
kekuatan. Hal tersebut yang membuat masyarakat Indonesia pada zaman dahulu
sangat sulit untuk maju. Perubahan pada zaman dahulu tidak hanya menimbulkan
dampak negative saja, tetapi juga menimbulkan dampak positive bagi masyarakat
Indonesia. Contohnya, adanya budaya baru yang masuk karena Indonesia pernah
dijajah oleh bangsa luar, tambahan pengetahuan tentang bahasa, dan masih banyak
lagi. Dari dampak tersebut, sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia
pemikirannya mulai bisa berkembang.
2.2 Komunikasi
Komunikasi merupakan kebutuhan hidup
manusia yang sangat penting. Kebudayaan masyarakat telah banyak mengalami
perubahan dikarenakan faktor perkembangan teknologi komunikasi. Begitu pula
yang dikatakan oleh Marshall McLuhan dalam teori yang dicetusnya, yaitu Teori
Determinisme Teknologi yang mengatakan bahwa perubahan pada cara berkomunikasi
akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad teknologi
selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Teknologi komunikasi memberikan dampak
positive maupun dampak negative bagi masyarakat. Positivenya adalah masyarakat
akan menjadi lebih muda untuk mendapatkan berbagai informasi yang ingin diakses
dan negativenya adalah masyarakat akan mudah
terpengaruh terhadap teknologi komunikasi sehingga masyarakat dapat
menyalahgunakan teknologi tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi
membawa pengaruh sangat tinggi bagi masyarakat. Hal ini bisa mempengaruhi
pemikiran manusia karena semua kegiatan manusia tidak dapat terpisahkan dari
teknologi mulai dari kegiatan ekonomi, bisnis, dan lain-lain. Tidak hanya
teknologi komunikasi, berkomunikasi pada zaman dahulu dan sekarang saja sudah
mengalami perubahan yang cukup drastis. Contohnya, zaman dahulu anak
berkomunikasi dengan orang tua selalu sopan dan setiap berjalan di depan orang
tua selalu permisi. Jika dibandingkan dengan zaman sekarang, anak berkomunikasi
pada orang tua saja sudah dianggap seperti berkomunikasi dengan temannya
sendiri dan tidak ada sopan santunnya. Perkembangan teknologi komunikasi itu
lah yang mempengaruhi hal tersebut bisa terjadi.
2.3 Generasi X dan Generasi Z
Setiap generasi pada zamannya
mempunyai ciri dan karakteristik masing-masing. Generasi adalah sekelompok
orang yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya, karakteristik tersebut yaitu perbedaan tahun kelahiran antara kelompok
satu dengan kelompok lainnya. Perbedaan tahun kelahiran merupakan salah satu penyebab
antar generasi memiliki perilaku yang berbeda, karena setiap generasi hidup
pada era perkembangan zaman yang berbeda, termasuk perkembangan teknologi
informasi.
Kemunculan gadget dan pesatnya
kemajuan teknologi internet telah membawa perubahan nyata dalam keseharian
masyarakat yang tanpa disadari akan berdampak pada perilaku seseorang. Generasi
yang akrab dengan teknologi rata-rata berusia 20 sampai 30an tahun dan yang
baru akrab dengan teknologi rata-rata berusia diatas 40 tahun. Perbedaan cara
mengakses informasi dan berita pada usia 20 sampai 30an tahun lebih suka
mencari tau menggunakan gadget, sedangkan pada usia diatas 40 tahun jarang
mencari tau menggunakan gadget melainkan memilih untuk mencari tau lewat media
cetak. Perbedaan itulah yang kemudian memunculkan penggolongan generasi.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode penelitian
Pada suatu penelitian, penulis
menggunakan jenis penelitian tertentu yang telah dianggap sesuai dengan
proposal penelitian tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang telah dibahas di
bab sebelumnya, maka jenis penelitian yang akan digunakan di penlitian ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Adapun yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) yaitu penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah.
3.2 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara
yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh
data yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka penulis penggunakan
teknik wawancara. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil menatap muka antara pewawancara
dengan informasi orang yang di wawancarai.
3.3 Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi di sekolah
Kristen Kanaan Jakarta.
Sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
penulis mengambil secara acak di sekolah Kristen Kanaan sample sebanyak 8
orang.
3.4 Lokasi dan waktu
penelitian
Lokasi diadakannya penelitian
proposal ini adalah di sekolah Kristen Kanaan Jakarta. Waktu penelitian untuk
proposal penelitian ini adalah setelah pulang sekolah dan setelah diadakannya
kegiatan belajar mengajar pada bulan November 2017.